SMART ALARM ( ALARAM PINTAR ) BERBASIS ARDUINO

 

SMART ALARM ( ALARAM PINTAR ) BERBASIS ARDUINO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan ujian akhir semester pada mata kuliah Embeded System jurusan Teknik Komputer semester 5

 


 

Oleh :

1.      RIAN WAHYU PRATAMA PUTRA   ( 170204015 )

2.      TRI SETYA SAKTI KUSUMA             ( 170204020 )

3.      M. HAFIZUL HAERI                            ( 170204011 )

 

 

  TEKNIK KOMPUTER / 5

Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi

2020

Jln. Prof. M Yamin No. 35, Pancor Lombok Timur,  83611


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan inayahnya. sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca .

Harapan kami semoga Laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan  ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Selong , 20 Januari 2020

 

Penyusun                    

 

                                                                                                                                         


DAFTAR ISI

Kata pengantar 2

Daftar isi …………………………………………………………………………..3

Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………..5

            1.1 Latar Belakang …………………………………..................................5

            1.2 Penelitian Sebelumnya……..………………………………………….7

            1.3 Ide Rancangan…………………………………………………………8

            1.4 Tujuan…………………………………………………………………8

            1.5 Manfaat………………………………………………………………..8

Bab 2 Studi Literatur 9

2.1  Data Perancangan …………………………………………………….9

2.2  Sensor ……………………………………………………………….13

2.3 Aktuator ……………………………………………………………..16

2.4 Mikrokontroler ………………………………………………………20

Bab 3 Perancangan Sistem.. 21

3.1    Diagram Blok ……………………………………………………….21

3.2    Diagram Skematik …………………………………………………..21

3.3    Diagram Alir Cara Kerja Sistem ……………………………………22

3.4    Gambar Skematik …………………………………………………..23

3.5    Pemrograman ……………………………………………………….23

3.6    Simulasi System …………………………………………………….28


 

Bab 4 Uji Coba. 31

4.1 Pengkalibrasian Sensor Dan Aktuator…………………….…………31

4.1.1 Pengkalibrasian Sensor ……………………………………31

4.1.2 Pengkalibrasian Aktuator……………………………….….31

4.1.3 Data Hasil Pengujian…………………………………..…...32

4.2 Implementasi Sistem…………………………………………………33

Bab 5 Kesimpulan. 34

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Sistem keamanan lingkungan merupakan sistem perlindungan bagi warga di lingkungan dan sekitarnya dari gangguan kejahatan baik yang datang dari luar lingkungan ataupun dari dalam lingkungan itu sendiri. Sistem keamanan lingkungan yang baik harus dimulai dari lingkungan yang terkecil kemudian berlanjut dan terintegrasi antar sistem keamanan lingkungan kecil dengan sistem keamanan lingkungan yang lebih besar. Sistem keamanan lingkungan yang terkecil adalah sistem keamanan pada rumah.

Sebuah sistem keamanan lingkungan akan baik, jika setiap rumah dalam lingkungan tersebut telah memiliki sistem keamanan yang baik. Hal itu akan memperkecil ruang gerak kejahatan pada lingkungan tersebut, sehingga setiap kejahatan yang muncul dapat langsung dideteksi lebih awal. Sistem keamanan pada sebuah rumah terbagi atas dua jenis, yaitu:

1.      Sistem keamanan manual, yaitu sistem keamanan dimana proses pengamanan tidak melibatkan teknologi, seperti kegiatan ronda oleh penghuni rumah, pemasangan gembok atau rantai dan lain sebagainya.

2.      Sistem keamanan otomatis, yaitu sistem keamanan dimana proses pengamanan menggunakan teknologi, seperti pemasangan sensor gerak, pemasang sensor panas, alarm, pemasangan sensor infra merah dan lain sebagainya.

Teknologi membuat segala sesuatu yang kita lakukan menjadi lebih mudah. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan sesuatu yang dapat mempermudah aktivitasnya, hal inilah yang mendorong perkembangan teknologi yang telah banyak menghasilkan alat sebagai piranti untuk mempermudah kegiatan manusia bahkan menggantikan peran manusia dalam suatu fungsi tertentu. Teknologi memegang peran penting di era modernisasi seperti pada saat ini, dimana teknologi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan teknologi saat ini telah merambah ke segala aspek kehidupan sehingga saat ini seolah kita dimanjakan oleh adanya alat-alat yang dapat memberikan kemudahan.

Pada era modernisasi ini manusia banyak melakukan aktivitas hidupnya diluar rumah, untuk itu manusia dituntut untuk sering meninggalkan rumahnya yang berisi banyak asset dan barang-barang berharga. Untuk memberikan rasa aman bagi pemilik rumah terhadap ancaman pencurian dan perampokan ketika sedang berada diluar rumah maka salah satu solusinya adalah pemilik rumah harus mempunyai sistem keamanan yang dapat melindungi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan oleh pemilik rumah seperti pencurian, perampokan dan kebakaran. Salah satu sistem keamanan yang ditawarkan adalah penggunaan media elektronika.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi terutama dibidang elektronika, keamanan rumahpun dapat dipantau kapan saja dan dimana saja dengan memanfaatkan fasilitas internet dan dapat di monitor melalui kamera yang dapat diakses melalui smartphone yang dilengkapi dengan OS android. Selain itu, smartphone yang dilengkapi dengan OS android dapat dimanfaatkan untuk memonitoring sistem keamanan rumah dan mendeteksi keberadaan seseorang dengan mengunakan sensor gerak seperti sensor PIR yang akan mendeteksi panjang gelombang pancaran sinar inframerah pasif yang dihasilkan oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, penulis mempunyai ide pemikiran untuk membuat rancang bangun dengan judul yaitu “Alarm Pintar Berbasis Arduino Uno, dengan Sensor PIR dan Pengontrol Bluetooth Melalui Aplikasi Saklar Suara

 

 

 

1.2  Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian ini untuk mendapatkan hasil penelitian yang optimal,penulis melakukan kajian dari penelitian-penelitian terdahulu yang linier dengan penelitian ini sehingga bisa dijadikan referensi dalam penelitian.

Ada beberapa kajian penelitian yang sudah dilakukan peneliti – peneliti  sebelumnya, di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Doni Karseno (2011) yaitu sistem pengamanan rumah dengan security password menggunakan remote berbasis mikrokontroller Arduino. Pada penelitian ini mikrokontroller yang digunakan adalah Arduino Mega 128 sebagai pengolah dan pemeroses data. Dan untuk sistem keamanan pada penelitian ini menggunakan remote,dan infra merah sebagai penerima (receiver) dan pemancar (transmiter ) serta buzzer sebagai indikator ouputnya.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Tri Rahajoeningroem dan Wahyudin (2013) yaitu tentang sistem keamanan rumah dengan monitoring menggunakan jaringan telepon seluler. Pada penelitian ini mikrokontroller yang digunakan adalah mikrokontroller Atmega8535 sebagai pengolah data dan pemerosesan data input dan output pada sistem keamanan. Konsep dari penelitian ini yaitu peneliti merancang suatu perangkat pengunci pintu otomatis untuk indentifikasi keamanan rumah,sehingga dapat mempermudah pemilik rumah melakukan penguncian pintu menggunakan telepon seluler via SMS.

Sandro Lumban Tobing (2014) melakukan penelitian tentang rancang bangun pengaman pintu menggunakan sidik jari (fingerprint) dan smartphone android berbasis mikrokontroller Atmega 8. Padasistem kemanana ini peneliti membuat sistem keamanan rumah menggunakan sidik jari (fingerprint) sebagai alat akes masuk kerumah serta menggabungkan solenoid sebagai pengaman tambahan dan Bluetooth digunakan untuk mengirimkan kondisi dari pintu ketika dalam posisi terbuka dan tertutup.

 

1.3  Ide Rancangan

            Ide rancangan Smart Alarm ini adalah, untuk menunjukkan bahwa mikrokontroller dan berbagai macam sensor dapat dirangkai menjadi sebuah sistem keamanan rumah. Dengan munculnya ide rancngan ini, berharap mampu mengurangi keresahan pemilik rumah akan maraknya terjadinya kasus pencurian karena ketidak mampuan pemilik rumah untuk mengawasi keadaan rumahnya selama 24 jam full.

1.4  Tujuan

Laporan ini bertujuan untuk merancang sistem keamanan rumah dari pencurian serta menyalakan dan mematikan lampu rumah secara otomatis yang berbasis Arduino Uno.

1.5  Manfaat

Rancang bangun sistem keamanan rumah menggunakan sensor Passive Infra Red bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi orang – orang yang tidak punya satpam dirumah, sehingga dengan dibuatnya alat ini mereka tidak perlu khawatir terhadap keamanan rumah.


BAB II

STUDI LITERATUR

 

2.1 Data Perancangan

            2.1.1 MP3 Module

Description: C:\Users\Schnee\Downloads\Mp3.jpg

DFPlayer Mini adalah module Sound/Music Player yang mendukung beberapa file salah satunya adalah file .mp3 yang umum kita gunakan sebagai format file.

DFPlayer mini mempunyai 16 pin interface standar DIP pin header pada kedua sisinya.

Berikut nama dan fungsi masing masing pin pada module DFPlayer mini:

Description: C:\Users\Schnee\Downloads\mp3 2.jpg

DFPlayer min dapat bekerja secara standalone atau pun bekerja dengan mikrokontroler melalui koneksi serial.

 

            2.1.3 Speaker

Description: Image result for materi Speaker

-          Pengertian & Fungsi Speaker

Perangkat Keras yang berupa Speaker merupakan piranti dengan kedudukannya hampir tidak bisa dipisahkan lagi dengan komputer. Karena itu, speaker memiliki peran yang sangat penting dalam mengeluarkan hasil pemrosesan berupa suara. Tentunya, kebanyakan pengguna komputer menyukai musik atau video sehingga membutuhkan speaker untuk mendukung keinginan tadi. Speaker komputer dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila didukung perangkat keras bernamakan sound card atau pemroses audio/suara. Sementara untuk modelnya, speaker memiliki beragam bentuk, fitur dan juga ukuran.

-          PENGERTIAN SPEAKER

Speaker adalah perangkat keras output yang berfungsi mengeluarkan hasil pemrosesan oleh CPU berupa audio/suara. Speaker juga bisa di sebut alat bantu untuk keluaran suara yang dihasilkan oleh perangkat musik seperti MP3 Player, DVD Player dan lain sebagainya.

-          FUNGSI SPEAKER

Dalam konteks komputerisasi, speaker memiliki fungsi sebagai alat untuk mengubah gelombang listrik yang mulanya dari perangkat penguat audio/suara menjadi gelombang getaran yaitu berupa suara itu sendiri. Proses dari perubahan gelombang elektromagnet menuju ke gelombang bunyi tersebut bermula dari aliran listrik yang ada pada penguat audio/suara kemudian dialirkan ke dalam kumparan.Dalam kumparan tadi terjadilah pengaruh gaya magnet pada speaker yang sesuai dengan kuat-lemahnya arus listrik yang diperoleh maka getaran yang dihasilkan yaitu pada membran akan mengikuti. Dengan demikian, terjadilah gelombang bunyi yang dalam keseharian dapat kita dengar.

 

-          BAGIAN-BAGIAN SPEAKER KOMPUTER

·         Sekat rongga (conus). Berfungsi untuk menghasilkan gelombang tekanan yang diakibatkan oleh gerakan udara di sekitarnya dari pergerakan kumparan. Gelombang tekanan tersebutlah yang sehari-hari kita dengarkan sebagai suara.

·         Membran. Berfungsi untuk menerima proses induksi dari magnet yang kemudian menghasilkan bunyi yang diakibatkan oleh getarannya (induksi).

·         Magnet. Berfungsi melakukan induksi terhadap membran dan juga untuk menghasilkan medan magnet.

·         Kumparan. Berfungsi mengalirkan energi gerak menuju ke conus atau sekat rongga. Perubahan yang terjadi dalam medan magnet speaker menyebabkan geraknya kumparan yang diakibatkan oleh interaksi antara kumparan dengan medan konstan magnet.

Casing. Berfungsi untuk melindungi seluruh bagian dalam speaker. Model casing sendiri cukup beraneka ragam, seperti misalnya berbahan kertas, plastik, logam, ataupun bahancampuran yang disebut composite.

2.1.4 BreadBoard

Description: http://famosastudio.com/fastwp303/wp-content/uploads/2011/06/MiniBreadboard-ConnectionLayout-e1307631279154.jpg

Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik sementara dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder. Dengan memanfaatkan breadboard, komponen-komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak dan dapat digunakan kembali untuk membuat rangkaian yang lain. Breadboard umumnya terbuat dari plastik dengan banyak lubang-lubang diatasnya. Lubang-lubang pada breadboard diatur sedemikian rupa membentuk pola sesuai dengan pola jaringan koneksi di dalamnya.

 

            2.1.5 Kabel Jumper

Description: Image result for materi kabel jumper

            Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan Motherboard elektrik seperti motherboard komputer. Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyeting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakan Jumper. Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu.

 

2.1.6  Kabel Power Arduino

Description: Image result for kabel power arduino adapter

Kabel Power Arduino Sebagai Supplay power ke arduino yang mengubah tegangan AC dari 220V PLN menjadi Tegangan DC seperti baterai, Adaptor ini bisa dipakai untuk keperluan power supply CCTV ataupun arduino.

 

2.2 Sensor

Pengertian Sensor

Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik).

2.2.1 Sensor PIR

Description: C:\Users\Schnee\Downloads\pir.png

      Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Sensor ini biasanya digunkan dalam perancangan detector gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda , maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :

 

1.       Fresnel Lens

Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.

2.       IR Filter

IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

 

3.       Pyroelectric Sensor

Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

 

4.       Amplifier

Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.

 

5.       Komparator

Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga mengahasilkan output.

 

Cara kerja pembacaan sensor PIR

Pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik. Sensor pyroelektrik terbuat dari bahan galium nitrida (GaN), cesium nitrat (CsNo3) dan litium tantalate (LiTaO3). Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor.

Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu (keluaran berupa sinyal 1-bit). Jadi sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1, 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR didesain dan dirancang hanya mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer.

Diluar panjang gelombang tersebut sensor tidak akan mendeteksinya. Untuk manusia sendiri memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer (nilai standar 9,4 mikrometer), panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR. (Secara umum sensor PIR memang dirancang untuk mendeteksi manusia).

 

2.3 Aktuator

            2.3.1 Motor Servo

Description: C:\Users\Schnee\Downloads\Servo.jpg

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan sederhananya begini, posisi poros output akan di sensor untuk mengetahui posisi poros sudah tepat seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada posisi yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem kontrol loop tertutup, perhatikan contoh sederhana beberapa aplikasi lain dari sistem kontrol loop tertutup, seperti penyetelan suhu pada AC, kulkas, setrika dan lain sebagainya.

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio kontrol, robot, pesawat, dan lain sebagainya.

2.3.2 Relay

Description: Related image

Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari komponen relay.

Description: Simbol Relay

Fungsi Relay

Seperti yang telah dijelaskan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar elektrik, namun jika di aplikasikan ke dalam rangkaian, relay memiliki beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut beberapa fungsi saat di aplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.

1.      Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunkan bantuan signal tegangan rendah.

2.      Menjalankan logic function atau fungsi logika.

3.      Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.

4.      Melindungi motor atau komponer lainya dari korsleting atau kelebihan tegangan.

 

Cara Kerja Relay

Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari relay, anda juga harus mengetahui cara kerja atau prinsip kerja dari relay. Namun sebelumnya anda perlu mengetahui bahwa pada sebuah relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.

Description: Struktur Relay

Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:

1.      Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi close (tertutup).

2.      Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berapa pada posisi open (terbuka).

Berdasarkan gambar diatas, iron core(besi) yang dililitkan oleh kumparan coil berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut. Ketika kumparan coil di berikan arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet sehingga akan menarik Armature berpindah posisi yang awalnya NC(tertutup) ke posisi NO(terbuka) sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi NO. Posisi Armature yang tadinya dalam kondisi CLOSE akan menjadi OPEN atau terhubung. Armature akan kembali keposisi CLOSE saat tidak dialiri listrik. Coil yang digunakan untuk menarik Contact Point ke posisi CLOSE umunnya hanyak membutuhkan arus llistrik yang relatif kecil.

 

 

2.4 Mikrokontroler

            2.4.1 Ardunio Uno

Description: C:\Users\Schnee\Downloads\arduino-300x210.jpg

      Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.

Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.


BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1  Diagram Blok

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.2  Diagram Skematik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.3  Diagram Alir Cara Kerja Sistem

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.4  Gambar Skematik Rangkaian

 

3.5  Pemrograman

Untuk pemrograman pada alatnya kami menggunakan Arduino Ide sebagai softwarenya dan kabel usb sebagai penghubung ke-mikrokontroler arduinonya. Dan berikut merupakan kode pemrograman yang kami buat dan gunakan pada alat tersebut :

#include <SoftwareSerial.h>

#include <DFPlayer_Mini_Mp3.h>

#include <Servo.h>

 

int relay1 = 5;//mesin

int relay2 = 6;//lampu

 

Servo myservo;

Servo myservo2;

 

SoftwareSerial mySerial(8, 9);

SoftwareSerial BT(10, 11);

 

int pirSensor =4;

String perintah;

 

void setup() {

  // put your setup code here, to run once:

  pinMode(pirSensor, INPUT);

  pinMode(relay1, OUTPUT);

  pinMode(relay2, OUTPUT);

  

  mySerial.begin (9600);

  BT.begin(9600);

  Serial.begin(9600);

  

  mp3_set_serial (mySerial); 

  delay(1);

  mp3_set_volume (100);

  delay(10);

 

  myservo.attach(2);

  myservo2.attach(3);

  

  myservo.write(160);

  myservo2.write(25);

  digitalWrite(relay1, HIGH);

  digitalWrite(relay2, LOW);

}

void tutup(){

  myservo.write(88);

  myservo2.write(100);

}

void loop() {

  // put your main code here, to run repeatedly:

  Serial.print("nilai sensor : ");

  Serial.println(digitalRead(pirSensor));

  if(digitalRead(pirSensor) == HIGH){

      delay(4000);

      tutup();

      delay(1500);

      digitalWrite(relay2, HIGH);

      mp3_play(2);

      delay(28000);

    }

   

  while(BT.available()) {

  delay(10);

   char kata = BT.read();

   if (kata == '#') {break;}

   perintah += kata;

}

 

if(perintah.length()>0){

      Serial.println(perintah);

  if(perintah == "matikan mesin"){

    myservo.write(160);

    myservo2.write(25);

    delay(500);

    digitalWrite(relay1, LOW);

   

    }else if(perintah == "Matikan mesin"){

      myservo.write(160);

    myservo2.write(25);

    delay(500);

    digitalWrite(relay1, LOW);

   

    }else if(perintah == "kunci pintu"){

    myservo.write(88);

    myservo2.write(100);

    }

    else if(perintah == "buka kunci pintu"){

    myservo.write(160);

    myservo2.write(25);

    }

   else if(perintah == "Matikan lampu"){

    digitalWrite(relay2, LOW);

    }

    else if(perintah == "matikan lampu"){

    digitalWrite(relay2, LOW);

    }

    else if(perintah == "hidupkan lampu"){

    digitalWrite(relay2, HIGH);

    }

    else if(perintah == "Hidupkan lampu"){

    digitalWrite(relay2, HIGH);

    }

    else if(perintah == "hidupkan mesin"){

    digitalWrite(relay1, HIGH);

    digitalWrite(relay2, LOW);

    myservo.write(160);

    myservo2.write(25);

    }

    else if(perintah == "Hidupkan mesin"){

    digitalWrite(relay1, HIGH);

    digitalWrite(relay2, LOW);

    myservo.write(160);

    myservo2.write(25);

    }

   }

 perintah="";

}

 

 

 

 

 

 

 

3.6  Simulasi System

Untuk mesin alarm pintar kami menggunakan 3 buah ouput dan 1 buah input dimana keseluruhan system kontrolnya menggunakan Inputan dari aplikasi melalui serial Bluetooth.

Untuk seluruh sensor dan aktuator kami taruh berjajar. Dimana servo berada tepat didepan pintu bagian dalam, sensor pir ditempat tepat dibawah depan pintu masuk. Seperti pada gambar dibawah ini :

 

 

 

 

 

Sensor akan menerima sinyal infra merah dari semua sisi ruangan jadi tidak ada sisi ruangan yang tidak terdeteksi oleh sensor ketika system dihidupkan. mesin tidak akan merespon apapun yang bergerak didalam ruangan jika belum  belum dihidupkan dan cara menghidupkannya pengguna hanya perlu menghubungkan mesin dengan sebuah aplikasi Saklar Suara yang sudah tersedia di Google Play Store kemudian  lewat  aplikasi tersebut pengguna bisa menghidup dan matikan mesin sesuai dengan keinginannya. Gambar aplikasinya bisa dilihat pada gambar dibawah.

 

 

 

 

 

Sumber gambar aplikasi : Google Play Store

 

 

 

 

 

Lalu ketika ada orang (maling) yang memasuki rumah maka sensor akan mendeteksinya dan memberikan nilai High kemudian ada 3 buah output yang akan diberikan oleh mesin kontrolnya

-          Servo akan bergerak menutup pintu agar orang yang masuk kedalam rumah tadi tidak bisa keluar. Untuk lebih jelasnya seperti gambar dibawah.

-         

 

 

 

 

-          Relay 2 akan bernilai High dan menghidupkan lampu secara otomatis setelah pintu terkunci agar cahaya diruangan lebih terang dan tidak gelap.

 

 

 

 

-          Kemudian Mp3 player akan memainkan suara alaram dan akan dikeluarkan oeleh Peaker Pasif yang tersambung. Dan akan membangunkan pemilik rumah. Ketika alaram selesai berbunyi . servo dan lampu tidak akan otomatis mati . kecuali yang pemilik rumah lah yang mematikannya lewat aplikasi. Untuk keamanan Bluetooth disini modul bluetoothnya kami ganti sandi dan passwordnya jadi hanya pemilik mesin yang  bisa terhubung.

 


BAB IV

UJI COBA

 

4.1  Pengkalibrasian Sensor-sensor Dan Aktuator

            Sebelum kami menginplementasikan mesin kami terlebih dahulu kami melakukan pengkalibrasian pada sensor dan aktuatornya dengan beberapa cara agar hasil kalibrasi yang didapat sesuai dengan keadaan mesin. Dan mesin bisa berjalan dengan baik .adapun beberapa langkah yang kami lakukan, yaitu :

4.1.1  Pengkalibrasian Sensor

Pengkalibrasian sensor merupakan uji fungsional untuk mengetahui apakah sensor pada mesin kami berjalan dengan baik. Disini kami menggunakan sensor pir (gerak) dan cara pengkalibrasi sensor dengan cara menggerakkan beberapa benda didepan sensor seperti botol plastic, smartphone, tisu, tangan, kardus, dompet,  dan jam tangan . yang dimana nilai sensornya kami lihat pada serial monitor Arduino Ide.

4.1.2  pengkalibrasian Aktuator

Pada tahan pengkalibrasian actuator pada mesin kami memiliki atau menggunakan 3 buah actuator yaitu servo, relay (sebagai mesin menyalakan lampu), dan Mp3 player (sebagai alarm). Pada peroses pengkalibrasian actuator ini kami menggunakan aplikasi Saklar Suara yang tersambung melalui Bluetooth dan langsung terhubung langsung dengan mesin. Pengkalibrasian Servo kami hanya perlu mengucapkan “ Kunci Pintu “ dan “ Buka Kunci Pintu “ maka ketika servo merespon sesuai dengan perintah maka pengkalibrasian dan fungsional servo bekerja dengan baik, kemudian untuk relay kami hanya perlu mengucapkan “ Hidupkan Lampu “ dan “ Matikan Lampu “ maka relay akan bekerja menghidup dan matikan lampu yang ada pada ruang tamu ketika relay merespon dengan baik, kabel yang terhubung ke lampu tidak terganggu, dan lampu nyalanya bagus maka pengkalibrasian untuk relay selesai, dan pengkalibrasian untuk mp3 player kami melakukan langsung gerakan didepan sensor agar nantinya Mp3 secara otomatis akan menyalakan suara alarm, ketika mp3 player memutar suara dan bekerja dengan baik maka pengkalibrasiannya pun selesai. Dan mesin bisa langsung digunakan tanpa takut adanya kesalahan pada saat mesin sedang digunakan.

4.1.3  Data Hasil Pengujian

Berikut merupakan data hasil pengujian dan pengkalibrasian sensor, actuator, dan fungsional Mesin :

No

Nama Benda

Respon Sensor Pir (0/1)

Respon Servo

(Ada/tidak)

Respon Lampu

(nyala/mati)

Respon Alarm

(nyala/tidak)

Setatus

alarm

Ket:

1

Botol plastik

0

tidak

mati

mati

Tidak bekerja

Gagal

2

Smartphone

1

ada

nyala

nyala

Bekerja

Berhasil

3

Tisu

0

tidak

mati

mati

Tidak bekerja

Gagal

4

Tangan

1

ada

nyala

nyala

Bekerja

Berhasil

5

Kardus

0

tidak

mati

mati

Tidak bekerja

Gagal

6

Dompet

0

tidak

mati

mati

Tidak bekerja

Gagal

7

Jam tangan

1

ada

nyala

nyala

Bekerja

Berhasil

 

Dari data diatas kami mengetahui bahawa system dan semua fungsional mesin bekerja sesuai tugas dan fungsinya dengan sangat baik. Dan kami tidak takut adanya kesalahan yang akan dialami oleh mesin Alarm Pintar Berbasis Arduino kami.

 

 

4.2  Implementasi System

            Setelah melakukan pengkalibrasian terhadap Sensor, Aktuator, dan Alat pendukung lainnya kita bisa langsung bisa menerapkan mesin ini di rumah. Dengan cara menaruh servo yang kuat menahan beban berat atau servo dengan metal gear dan ditaruh tepat diatas pintu yang memiliki kemungkinan terbanyak untuk dimasuki oleh pencuri. Kelmudian lampu pada ruangan tersebut langsung dihubungkan ke relay 2 pada mesin.

Dan mesin dipacking atau diberikan kotak yang bagus bisa dari acrylic hitam dan tinggal ditaruh diatas plafon rumah . untuk sensor gerak bisa ditaruh berjarak 2 meter didepan pintu , jangan didekat lampu karna bisa terjadi gangguan radiasi dan gangguan oleh serangga ataupun nyamuk. Untuk jarak sensor dan mesin bisa berjauhan karan tinggal menggunakan kabel yang cukup panjang saja, sensor ini ditempelkan pada langit-langit atau plafon bagian bawah dan sensor ditaruh menghadap bawah.

Untuk module Mp3 dan speaker kita hanya perlu menyiapkan satu buah memory hp untuk dimasukkan nanti pada modul mp3 yang didalam memory tersebut sudah ada mp3 alarm dan tinggal diputar saja secara otomatis oleh mesin. Dan speaker boleh bebas ditaruh dimana saja sesuai dengan keinginan.

Untuk seluruh alat dan bahan yang dipakai kami beli seharga Rp.300.000 saja dan mesin yang sudah jadi bisa dijual dengan harga Rp. 500.000


BAB V

KESIMPULAN

 

Berdasarkan perancangan dan pembahasan yang telah diuraikan. Maka kami (penulis) dapat  menyimpulkan  bahwa perancangan sistem keamanan  rumah menggunakan  teknologi sensor  PIR berbasis Arduino Uno dan pengunci pintu otomatis telah berhasil dibuat.  Semua komponen  rangkaian  input,  proses  dan output  berfungsi  dengan  baik  dan sesuai dengan  yang  diharapkan. Dalam keadaan alarm hidup, mikrokontroler akan  mengaktifkan Mp3, Servo, Relay, dan sensor  PIR  untuk bekerja  mendeteksi  pergerakan  orang didalam  rumah.  Apabila  ada  pergerakan orang  didalam  rumah,  maka  sensor  PIR akan  mengirimkan  sinyal  ke mikrokontroler untuk  mengeluarkan  bunyi  alarm  sebagai tanda  bahaya  dan  pelaku  kejahatan  yang  masuk  kedalam  rumah  dan akan terkunci di dalam rumah dan tidak bisa kabur.

Mesin ini juga tidak hanya bisa digunakan sebagai alarm pintar namun bisa juga digunakan sebagai alat menyalakan lampu dan mengunci pintu secara otomatis melalui perintah suara. Dan sensor PIR hanya bisa mendeteksi pancaran infra merah dari mahluk hidup dan benda-benda yang memiliki sumber panas, sedangkan untuk benda mati dan tidak memiliki panas sensor tidak mendeteksi apapun.

Saran-saran  yang  terkait  dengan penelitian sistem keamanan rumah ini untuk pengembangan  kedepannya diharapkan menggunakan  teknologi  sidik  jari  atau sensor  retina  mata,  penambahan  kamera ditiap  ruangan  sehingga  pelaku  kejahatan yang masuk  kedalam rumah bisa terekam, penambahan fitur monitoring menggunakan jaringan  internet of things (IOT) juga sangat membantu agar  pemilik rumah  dapat mengontrol dan memonitoring keamanan rumah dari jarak jauh.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH TENTANG MEMORI KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HAMZANWADI

CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK TOPOLOGI BUS

Makalah Tentang Rangkaian Penguat Transistor