PROPOSAL SKRIPSI MONITORING INFUS PASIEN RUMAH SAKIT BERBASIS IOT (Internet Of Things)
PROPOSAL SKRIPSI
JUDUL PROGRAM
………………………………………………………………………………
MONITORING INFUS PASIEN
RUMAH SAKIT
BERBASIS IOT ( Internet
Of Things )
Disusun oleh:
RIAN WAHYU
PRATAMA PUTRA 170204015
M HAFIZUL HAERI 170204011
TRI SETYA SAKTI KUSUMA 170204020
UNIVERSITAS HAMZANWADI
NUSA TENGGARA BARAT
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... 1
DAFTAR ISI....................................................................................................... 2
ABSTRAK.......................................................................................................... 3
BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 5
1.3 Tujuan Kegiatan.................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 6
BAB 2. LANDASAN TEORI............................................................................ 8
2.1. Infus……………………………………………………………............8
2.2. Sistem Monitoring................................................................................ 10
2.3. Sensor Load Cell.................................................................................. 12
2.4. NodeMCU ESP8266............................................................................ 14
2.5. Modul HX711...................................................................................... 16
2.6. Cayene.................................................................................................. 16
2.7. Arduino IDE........................................................................................ 17
BAB 3. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM................................... 19
3.1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan........................................................... 19
3.2. Tahapan Pelaksanaan............................................................................ 19
3.3. Studi Literatur...................................................................................... 19
3.4. Pendesainan Alat.................................................................................. 19
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 23
4.1. Pengumpulan Alat dan
Bahan.............................................................. 23
4.2. Pembuatan Alat.................................................................................... 23
4.3. Pengujian Alat...................................................................................... 23
4.4. Sosialisasi dan
Monitoring.................................................................... 24
4.5. Evaluasi................................................................................................ 24
4.6. Pembuatan Laporan Akhir.................................................................... 24
4.7. Anggaran Biaya.................................................................................... 24
4.8. Jadwal Kegiatan................................................................................... 25
BAB 5. KESIMPULAN..................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 27
LAMPIRAN....................................................................................................... 28
Lampiran 1: Rincian Anggaran
Kegiatan................................................... 28
ABSTRAK
Infus merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan untuk
menunjang kesehatan masyarakat , infus sangat penting perannya dirumah sakit
tanpa adanya infus maka system dari rumah sakit tidak akan berjalan. Klinik
Asy-syifaa, Montong Gading merupakan salah satu rumah sakit yang banyak
menggunakan infus dalam pelayanannya. Kendala yang sering dihadapi oleh rumah
sakit tersebut adalah proses penanganan infus pasien yang sering terlambat
diganti dan mengakibatkan pasien sering komplain. Hal ini menyebabkan
menurunnya kepuasan pasien dan kenyamanan pasien berobat disana. Penerapan mesin
Monitoring Infus Pasien Berbasis IOT ini diharapkan dapat mengatasi
permasalahan tersebut. mesin Monitoring Infus Pasien Berbasis IOT dirancang
sebagai alat mengontrol atau memonitoring kondisi infus pasien tanpa harus
bolak balik keseluruh ruangan pasien yang ada dirumah sakit tersebut. Adanya
mesin ini dapat membantu kenyamanan dan efektivan kinerja perawat agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelayanan rumah sakit dan mendapatkan kepuasan dari
semua masyarakat atau pasien. Tujuan dari program ini yaitu untuk mengetahui
cara merancang, membuat, menggunakan, dan merawat serta mensosialisasikan mesin
Monitoring Infus Pasien Berbasis IOT untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan dan
perawatan Klinik Asy-syifaa, Montong Gading. Dengan adanya teknologi mesin
Monitoring Infus Pasien Berbasis IOT ini diharapkan mampu meningkatkan
efisiensi proses pemasangan, penggantian, pengontrolan infus pasien di Klinik
Asy-syifaa, Montong Gading
Kata kunci: Monitoring, Infus,
IOT ( Internet Of Things ),
Mikrokontroler
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada kenyataannya di rumah sakit-rumah
sakit di Indonesia, terutama di daerah, pasien selalu ditunggu oleh keluarganya
sepanjang hari. Meskipun mampu berkomunikasi dengan baik dengan perawat. malah
ada yang sampai seperti piknik di rumah sakit. bawa tikar, kasur dan bantal. membawa
rangsum makanan dalam rantang, termos dan lain-lain. salah satu obat yang
paling sering dipakai dan diketahui oleh masyarakat adalah infus. Infus
merupakan salah satu obat yang paling berperan penting dalam rumah sakit, dan
harus dikontrol penuh oleh seorang perawat, karena kesalahan pada perawatan ,
pengggunaan, maupun penggantian infus sangat beresiko terhadap kesehatan
pasien.
Dan pastinya merepotkan untuk perawat
kalau terus dibolak-balik keseluruh kamar yang ada dirumah sakit besar untuk
memeriksa infus habis dan tidak. Oleh karenakan hal itu , menunjang
perkembangan industry 4.0, kami ingin membuat sebuah tekhnologi atau mesin yang
bisa membantu dan mempermudah pekerjaan perawat dalam memonitoring infus pasien
agar perawat kerjanya tidak terlalu keras dan pasien juga nyaman . perawat
hanya perlu membuka website monitoring menggunakan komputer yang sudah
terintegrasi dengan alatnya yang berada dikantor perawat. tanpa harus bolak
balik diseluruh ruangan pasien.
Diharapkan Mesin Monitoring Infus
Berbasis IOT ini bisa membantu para pegawai rumah sakit dalam bekerja terutama
untuk perawat. Dan semua rumah sakit yang ada bisa menggunakan tekhnologi ini
agar semua masyarakat bisa merasakan perkembangan tekhnologi pada zaman ini.
1.2.Rumusan Masalah
Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi diusulkan
dalam rangka memecahkan permasalahan sebagai berikut:
-
Bagaimana membantu
petugas rumah sakit dalam mengontrol infus pasien?
-
Bagaimana menambah
kualitas pelayanan rumah sakit?
-
Bagaimana mempermudah
pasien dalam pergantian infus?
-
Bagaimana mendukung efisiensi waktu dan efektivitas kinerja perawat?
-
Bagaimana
mempermudah perawat mengetahui kondisi infus?
-
Bagaimana
membantu pasien bersitirahat dengan tenang tanpa khawatir mengenai kondisi
cairan infusnya?
1.3 Batasan Masalah
Agar
pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka dibuat batasanbatasan sebagai
berikut:
-
Nodemcu ESP8266 untuk memproses data
sekaligus mengirimkan data ke aplikasi Cayenne menggunakan jaringan wireless.
-
Menggunakan sensor LED inframerah dan
Photodioda untuk mendeteksi tetesan dan sensor loadcell untuk mendeteksi volume
infus (ml).
-
Hasil output alat ini berupa jumlah
volume infus dalam satuan ml dan jumlah tetesan permenit yang ditampilkan
dengan LCD di ruang pasien dan aplikasi cayenne di ruang perawat serta buzzer
yang aktif menunjukan bahwa infus akan habis.
1.4 Tujuan
Tujuan
dari Program Kreativitas Mahasiswa ini , yaitu:
-
Untuk membantu
petugas rumah sakit dalam mengontrol infus pasien.
-
Untuk menambah
kualitas pelayanan rumah sakit.
-
Untuk mempermudah
pasien dalam pergantian infus.
-
Untuk mendukung efisiensi waktu dan efektivitas kinerja perawat.
-
Untuk
mempermudah perawat mengetahui kondisi infus.
-
Untuk membantu pasien bersitirahat dengan
tenang tanpa khawatir mengenai kondisi cairan infusnya.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis.
a. Bagi
Penulis
Manfaat secara teoritis adalah diharapkan mampu memperkaya teori-teori
berkaitan dengan sistem monitoring infus terpusat menggunakan Nodemcu
ESP8266.
b. Bagi
Akademik
1.
Universitas Negeri Semarang, yaitu memperkaya
hasil penelitian berkaitan dengan sistem monitoring infus terpusat menggunakan Nodemcu
ESP8266.
2.
Peneliti lain, yaitu hasil penelitian ini
tentunya masih terdapat kekurangannya. Oleh sebab itu, terbuka lebar bagi
peneliti lain untuk melakukan kajian lanjutannya di masa datang.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Infus
Terapi intravena adalah proses
pemberian obat ke dalam tubuh secara langsung melalui pembuluh darah. Terapi
intravena merupakan cara tercepat memberikan fluida dan obat-obatan di seluruh
tubuh karena menggunakan saluran kardiovaskular yang efektif (Sardana, P et.
al, 2018). Sebuah Intravena terdiri dari botol infus, ruang drip, tabung
tetesan dan roller penjepit. botol infus diisi dengan obat cairan yang
diinginkan tergantung pada tingkat yang lebih tinggi dari tubuh pasien. Ruang
tetes terhubung ke botol di pembukaannya. Roller penjepit memungkinkan
pengaturan laju aliran diukur dalam tetesan persatuan waktu. Infus di ruang
tetes mencapai pasien sebagai akibat dari perbedaan tekanan antara ruang tetes
dan tekanan vena (Kerthana. K et.al. 2019). Monitoring cairan infus pasien
merupakan pemantauan kondisi keadaan infus yang meliputi jumlah tetesan infus
dan sisa cairan infus atau volume infus. Infus cairan intravena (Intravenous
Fluide Infusion) adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh, melalui sebuah
jarum kedalam sebuah pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan
kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh (Muljodipo. et.al, 2015).
Menurut Siska (2016), Secara umum keadaankeadaan yang memerlukan pemberian
cairan infus terhadap pasien adalah:
a.
Pendarahan dengan jumlah banyak
(kehilangan cairan tubuh dan komponen darah).
b.
Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan
cairan tubuh dan komponen
darah)
c.
Fraktur (patah tulang),
khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah)
d.
Serangan panah (head stroke) (kehilangan cairan tubuh
pada dehidrasi)
e.
Diare dan Demam
(mengakibatkan dehidrasi)
f.
Luka bakar luas
(kehilangan banyak cairan tubuh)
g.
Semu trauma kepala, dada
dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh
dan komponen darah) Peran perawat dalam memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit pada pasien sangatlah penting. Perawat harus
memiliki pengetahuan
h.
terkait rumus kebutuhan cairan dan elektrolit dan rumus tetesan infus sehingga kebutuhan
cairan diberikan sesuai. Pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit pada pasien harus disesuaikan dengan indikasi medis, dimana peran
perawat sangat penting dalam penentuan jenis cairan
dan jumlah kebutuhan cairan. Untuk itu perawat harus mengetahui jumlah kebutuhan cairan masing-masing pasien yang didapat berdasarkan penilaian/pengkajian oleh perawat. Jumlah kebutuhan infus
ditetapkan menurut perintah dokter berdasarkan jumlah
tetesan permenit sesuai kondisi dan kebutuhan cairan
pasien. Menurut Asmadi (2008: 60), Adapun pengkajian kebutuhan cairan dan elektrolit berdasarkan aspek biologis adalah sebagai berikut:
a. Usia. Perawat perlu menghitung adanya perubahan cairan yang
berhubungan dengan proses penuaan dan
perkembangan.
b. Jenis kelamin. Presentase cairan tubuh wanita lebih sedikit
dibandingkan laki laki.
c. Berat badan. Dikaji untuk mengukur presentase penurunan berat
badan dalam menentukan derajat dehidrasi.
d. Riwayat kesehatan. Dikaji mengenai terapi penyakit yang dijalani
klien.
e. Tanda vital meliputi suhu, respirasi, nadi dan tekanan darah.
f. Pemeriksaan fisik. Secara keseluruhan, kategori
presentase cairan tubuh berdasarkan umur adalah:
-
bayi baru lahir 75 % dari
total berat badan
-
pria dewasa 57 % dari
total berat badan
-
wanita dewasa 55 % dari
total berat badan
-
dewasa tua 45 % dari total
berat badan
Persentase cairan tubuh bervariasi tergantung pada faktor tubuh dan jenis kelamin (Hidayat, 2006: 31).
Tabel 2. 1 Kebutuhan Air
Berdasarkan Umur dan Berat Badan
Umur |
Kebutuhan
Air |
|
Jumlah
air dalam 24 jam |
ml/kg
berat badan |
|
3 hari |
250-200 |
80-100 |
1 tahun |
1150-1300 |
120-135 |
2
tahun |
1350-1500 |
115-135 |
4
tahun |
1600-1800 |
100-135 |
10
tahun |
2000-2500 |
70-85 |
14
tahun |
2200-2700 |
50-50 |
18
tahun |
2200-2700 |
40-50 |
Dewasa |
2400-2600 |
20-30 |
usia,
2.2
Sistem Monitoring
Sistem
merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
“Sistem adalah mengandung arti kumpulan, unsur atau komponen yang saling
berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan satu kesatuan yang
saling ketergantungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Terdapat dua
kelompok pendekatan didalam mengartikan sistem yang menekankan pada prosedurnya
dan yang menekankan pada komponen atau elemennya, antara lain:
a. Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur. Mendefinisikan sistem sebagai suatu
jaringan kerja yang dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.
b.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan
pada elemen atau komponennya. Mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Konsep
dasar sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung
satu sama lain dan terpadu. Sedangkan Monitoring diartikan sebagai siklus
kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan
atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan
Umumnya, monitoring
digunakan dalam checking anatara kinerja dan target yang telah ditentukan.
Monitoring ditinjau dari hubungan terhadap manajemen kinerja adalah proses
terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana. Monitoring
dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah
menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Pada pelaksanaannya, monitoring
dilakukan ketika suatu proses sedang berlangsung. Level kajian sistem monitoring
mengacu pada kegiatan per kegiatan dalam suatu bagian
Pada dasaranya
monitoring memiliki dua fungsi dasar yang berhubungan, yaitu compliance monitoring
dan performance monitoring. Compliance monitoring berfungsi untuk
memastikan proses sesuai dengan harapan/rencana. Sedangkan performance monitoring
berfungsi untuk mengetahui perkembangan organisasi dalam pencapaian target yang
diharapkan. Umumnya, output monitoring berupa progress report proses. Output
tersebut diukur secara deskriptif maupun nondeskriptif. Output monitoring
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan. Output monitoring
berguna pada perbaikan mekanisme proses/kegiatan dimana monitoring dilakukan.
Sistem monitoing akan memberikan dampak yang baik bila dirancang dan dilakukan
secara efektif.
Berikut kriteria sistem monitoring
yang efektif
a.
User friendly.
Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkatan jelas, dan padat.
Singkat
berarti sederhana, jelas berarti mudah dimengerti, dan padat
berarti
bermakna.
b.
Fokus pada beberapa
indikator utama. Indikator diartikan sebagai titik kritis dari suatu scope tertentu. Banyaknya indikator membuat pelaku dan obyek monitoring tidak fokus. Hal ini berdampak pada pelaksanaan sistem
tidak terarah. Maka itu, focus diarahkan pada indikator utama yang
benar-benar mewakili bagian yang dipantau.
c.
Perencanaan matang
terhadap aspek-aspek teknis. Tujuan perancangan sistem
adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis terkait harus dioperasikan secara matang.
Aspek teknis dapat menggunakan pedoman 5W1H pelaksanan sistem
monitoring.
d.
Prosedur pengumpulan dan penggalian
data. Selain itu data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada on going process harus
memeiliki prosedur tepat dan sesuai. Hal ini
ditunjukan untuk kemmudahan pelaksanaan proses masuk dan
keluarnya data. prosedur yang tepat
akan menghindari proses input
dan output data yang tidak akurat.
2.3
Sensor Loadcell
Sensor berat yang
digunakan adalah Load cell. Load cell adalah komponen elektronika yang
dipakai untuk mengukur tekanan. Sensor ini berbentuk foil logam atau kawat
logam yang bersifat isolasi yang dipasang pada benda yang akan diukur
tekanannya, dan tekanan berasal dari pembebanan. Prinsip kerja sensor ini adalah
ketika obyek terkena tekanan, kertas foil atau kawat akan terdeformasi sehingga
benang-benangnya akan tertarik memanjang. Ketika hal ini terjadi, benang-benang
tersebut menjadi lebih panjang dan tipis sehingga tahanan listriknya bertambah. Sensor Load cell dalam penelitian ini
berfungsi untuk mengukur volume cairan infus yang dipasang pada masing-masing
infus. Sensor yang digunakan memiliki kapasitas berat sebesar 2kg. Tetapi dalam
perancangan ini dibuat beban pengukuran maksimal 500 ml. Pada saat load cell
digunakan dengan diberi alas dibawahnya dan tempat diatasnya, pada saat
kondisi tidak ada beban tegangan keluaran dari sensor load cell tersebut
adalah 0 volt.
Gambar
Sensor Load Cell
Keterangan
gambar:
• Kabel merah adalah input tegangan sensor.
• Kabel hitam adalah input ground sensor.
• Kabel hijau adalah output positif sensor.
• Kabel putih adalah output ground sensor
Tabel 2. 2 Karakteristik Sensor Load cell
2.4
NodeMCU ESP8266
Nodemcu merupakan
sebuah open source platfrom IoT dan pengembangan kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu pembuat
dalam membuat produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan
arduino IDE. ESP8266 adalah sebuah modul WiFi yang
sudah bersifat SoC (System On Chip) sehingga mampu melakukan programming
langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan.
Kelebihan lainnya, ESP8266 dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses
poin maupun klien sekaligus serta memiliki deep sleep mode sehingga penggunaan daya akan relatif jauh lebih efisien dibandingkan dengan modul WiFi. ESP8266 beroperasi pada tegangan
3,3 Volt.
Gambar Pin NodeMCU ESP8266
Adapun
spesifikasi yang terdapat pada board ini yaitu:
1. Board ini berbasis ESP8266 Serial
WiFi SoC (Single on Chip) dengan onboard USB to TTL. Untuk Wireless
standar yang digunakan adalah IEEE 802.11 b/g/n.
2. Tantalum capasitor 100 micro farad dan yang kecil 10
micro farad.
3. 3,3 v LDO regulator.
4. Cp2102 usb to UART bridge.
5. Kemudian tombol reset, lalu port usb, dan terdapat
tombol flash.
6. Terdapat 9 GPIO yang di dalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC Channel,
dan pin RX TX.
7. Pin seberangnya terdapat AD0 sebagai analog sample.
8. Pin ground.
9. S3 dan S2 sebagai pin GPIO.
10. S1 MOSI (Master Output
Slave Input) yaitu jalur data dari master dan masuk ke dalam slave,
sc cmd/cs.
11. S0 MOSI (Master Output Slave Input) yaitu jalur data keluar
dari slave dan masuk ke dalam master.
12. Sk yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi
sebagai cloc.
13. Pin Vin sebagai masukan tegangan.
14. GPIO dapa full kontrol lewat jaringn wifi.
15. GPIO dengan arus keluaran masing-masing 15 mA dengan tegangan 3V.
16. Built in 32-bit MCU.
17. Board ini dapat diprogram
langsung lewat USB, tanpa menggunakan rangkaian tambahan.
18. Pengembangan board dengan open-source
Firmware ini dapat dipergunakan untuk mengembangkan aplikasi IoT hanya dengan beberapa baris script Lua.
Gambar
Modul Wifi NodeMCU ESP8266
2.5
Modul HX711
Modul HX711 adalah
modul timbangan yang memiliki prinsip kerja mengkonversi
perubahan yang terukur dala perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam
besaran tegangan melalui rangkaian yang ada. Modul HX711
digunakan untuk mengubah sinyal listrik dari sensor
berat menjadi sinyal listrik yang dikuatkan terlebih dahulu. Dalam perancangan, modul HX711 akan menerima input dari output
sensor loadcell berupa sinyal analog
kemudian output HX711 akan masuk ke mikrokontroler berupa data digital. Modul HX711 dapat dilihat pada gambar.
Gambar Modul HX711
Input dari Modul
HX711 terdapat dua buah channel yakni channel A dan channel B. Channel A dapat di program dengan penguatan 128 (0,2
mV) atau 64 (0,4 mV) dengan input sinyal analog dari sensor
±20 mV sampai ±40 mV disaat di catu daya sebesar 5 Volt. Sedangkan
channel B dapat digunakan akan tetapi channel B telah
di setting dengan penguatan tetap
sebesar 32 (0,8 mV).
2.6 Cayene
Cayenne adalah platform
pengembangan dengan sistem drag and drop milik myDevice, menyediakan
akses untuk fitur-fitur Arduino saat akan digunakan menjadi board Internet
Of Things (IoT) alternatif. Para penggiat IoT saat ini memanfaatkan
berbagai macam shield untuk digunakan sebagai platfrom IoT dengan
menggunakan platfrom ini dengan pengaturan cukup mudah, termasuk
didalamnya Wi-fi, BLE, IR, NFC, Ethernet dan sebagainya. Cayenne
menyediakan alat untuk memvisualisasikan data sensor dan mengontrol aktuator
menggunakan dasbor web atau aplikasi smartphone. Visualisasi adalah
layanan cloud Cayenne yang terhubung ke mikrokontroller Arduino yang
menawarkan kemampuan
untuk membangun dan mengelola prototype
IoT dengan IoT Project Builder Cayenne menggunakan proses Drag
and Drop dan kemudian dikonfigurasikan.
Fungsi dan Fitur visualisasi tanggal antara lain:
a.
Drag and drop widget untuk membuat dasbor proyek yang disesuaikan
b.
Sketsa file yang telah disediakan
untuk menghubungkan perangkat Arduino dengan cepat dan aman
c.
Visualisasikan data sensor
Arduino dengan pengaturan minimal
d.
Buat pemicu dan peringatan
di antara berbagai platform (mendukung perangkat Arduino dan Raspberry Pi)
e.
Mampu membuat widget untuk
sensor dan aktuator yang terhubung.
2.7 Arduino IDE
IDE merupakan
kependekan dari Integrated
Development Environment adalah sebuah program
spesial yang berjalan di komputer yang mengizinkan user menulis sketch untuk
board Arduino dalam bentuk bahasa pemrograman yang mudah menggunakan Bahasa Processing. Software Arduino ini dapat
diinstal di berbagai OS (Operating System)
seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Software Arduino IDE terdiri dari 3 bagian yaitu:
1.
Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa
Processing. Listing program Arduino disebut sketch.
2.
Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa Processing ke dalam kode biner, karena kode biner adalah satu-satunya bahasa program yang
dipahami
oleh mikrokontroler.
3.
Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner ke dalam memori mikrokontroler.
BAB 3
ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program ini dilakukan di Klinik Asy-syifaa, Montong
Gading. yang ditujukan kepada para perawat yang bekerja
dirumah sakit tersebut, waktu pelaksanaan dari program ini dari bulan Maret
2020 sampai dengan Agustus 2020.
3.2 Tahapan Pelaksanaan
3.3 Studi Literatur
Studi literatur berisi serangkaian kegiatan pencarian dan
pengkajian sumber-sumber yang relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi
serta menjadi acuan dalam penulisan PKM ini agar dapat dihasilkan informasi
yang lengkap, terarah, dan terpercaya dalam penulisan serta memberikan variasi
dalam pengembangan prototipe Mesin Monitoring Infus Berbasis IOT (Internet Of
Things) ini.
3.4 Pendesainan Mesin Monitoring Infus Berbasis IOT
Pendesainan Mesin Monitoring
Infus Berbasis IOT terdiri dari tiga
sistem, yaitu:
a.
Pendesainan Sensor
Perancangan sensor ini menggunakan sensor berat seperti gambar
dibawah, dimana sensor ini memiliki fungsi sebagai pembaca nilai dari
infus apakah cairan infus terisi penuh, terisi setengah, dan habis.
Dimana sensor ini memiliki beberapa klasifikasi jenis beban ada yang 1 kg
hingga 20 kg. sensor ini berbentuk persegi panjang dimana sisi kanan dan kiri masing-masing
meliki 2 buah lubang yang berdiameter sebesar gagang
infus, dimana lubang ini nantinya akan kami sambungkan dengan
pegangan gagang infus, agar perawat tidak terganggu oleh sensornya pada saat pemasangan atau penggantian infus.
Dan hasil yang kami dapat dari sensor juga tepat. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada gambar-gambar
dibawah.
Gambar 2. Bentuk Sensor Berat
Gambar
3. Desain sensor sebagai gagang infus
b.
Pendesainan Mesin Mikrokontroler
Pendesainan mesin mikrokontrolernya menggunakan sebuah board yang
bernama Node MCU , merupakan board paling banyak digunakan untuk keperluan IOT
(Internet Of Things) , board ini akan
kami gunakan
sebagai otak daripada mesin monitoring kami dimana alat ini akan
disambungkan langsung ke sensor berat yang berada dibagian atas melalui kabel.
Mesin ini akan kami taruh dibagian bawah dari tiang penyangga
infus . dengan berbentuk sudah diberi case atau kotak agar aman
dari guncangan, air, dan gangguan lainya.
Untuk mesin ini tenaganya menggunakan aliran listrik langsung dari
pln. Namun mesin ini juga menggunakan baterai agar infus akan tetap bisa
dikontrol maupun pasiennya keluar ruangan membawa infus.
c.
Pendesainan Hasil monitoring
Pendesainan hasil
dari monitoring atau outputnya berupa sebuah informasi yang ditampilkan melalui
halaman web yang tersambung dengan internet . menggunakan sebuah komputer mini
yang sudah ditersambung dengan semua mesin monitoring yang ada dirumah sakit
tersebut
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Alat dan
Bahan
Pendataan kebutuhan alat dan bahan sesuai tingkat kebutuhan.
Pemilihan komponen ditinjau dari segi harga dan kualitas barang yang digunakan
sehingga hasil yang dicapai nantinya sesuai dengan target awal dan menyesuaikan
alokasi dana yang tersedia. Pembelian alat juga kami membeli secara online
karena di Lombok timur alat-alat yang kami perlukan masih kurang banyak dijual.
4.2 Pembuatan Alat
Setelah melakukan pendesainan dan perencanaan alat, langkah
selanjutnya membuat alat tersebut sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya. Oleh karena itu pembuatan alat harus dilakukan secara teliti dan
menggunakan standar yang telah ditentukan untuk menghasilkan alat yang terbaik.
4.3 Pengujian Alat
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja alat dapat
berfungsi sesuai yang diharapkan. Parameter yang perlu diuji yaitu tingkat
ketepatan hasil sensor dalam mengukur nilai infus penuh atau habis, respon dari
mesin control dan internetnya, dan hasil dari monitoring tepat atau belum.
Pengujian akan dilakukan di Laboratorium
Teknik Komputer di Fakultas Teknik Universitas Hamzanwadi dengan mengambil
sampel berupa beberapa kantong cairan infus dari rumah sakit Klinik Asy-syifaa,
Montong Gading.
4.4 Sosialisasi dan Monitoring
Tahap sosialisasi dilaksanakan di tempat mitra yaitu Klinik
Asy-syifaa, Montong Gading. Sosialisasi tersebut akan dilakukan secara intensif
kepada seluruh pegawai rumah sakit mulai dari instalasi alat, pengoperasian
alat dan pemeliharaan alat. perlu diadakan monitoring untuk memantau kemajuan
dari kegiatan yang telah dilakukan baik dari segi teknologi maupun pengalaman
yang didapat dari pasien maupun perawat.
4.5 Evaluasi
Tahap evaluasi dilaksanakan setelah mesin Monitoring Infus Pasien
Berbasis IOT terpasang dan sudah digunakan. Pada tahap ini akan dinilai sistem
kerja dari alat, baik dari segi kestabilan alat, pengalaman yang didapat dari
pasien maupun perawat. Apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan
maka akan dilakukan kembali tahap perancangan, pembuatan, dan pengujian alat.
4.6 Pembuatan laporan akhir
Pembuatan laporan dilakukan setelah semua tahap terselesaikan
sehingga hasil yang diperoleh dari pembuatan alat dapat dijelaskan secara rinci
sesuai dengan data yang diperoleh.
4.7
Rencana Anggaran Biaya
No. |
Jenis Pengeluaran |
Biaya (Rp) |
1 |
Peralatan penunjang |
Rp 1,134,000.00 |
2 |
Bahan habis pakai |
Rp 5,985,000.00 |
3 |
Perjalanan |
Rp 1,200,000.00 |
4 |
Lain-lain |
Rp 1,690,000.00 |
Total Jumlah |
Rp 10,009,000.00 |
4.8 Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan |
Bulan ke- |
||||||||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|||||||||||||||||
Studi Literatur |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pendesainan Alat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengumpulan Alat dan
Bahan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembuatan alat |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengujian |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Evaluasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahap penyempurnaan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penulisan Laporan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB 5
KESIMPULAN
Alat monitoring infus pasien rumah sakit ini dibuat menggunakan
board nodemcu Esp8266 yang dimana board ini biasa digunakan untuk memonitoring
dari mana saja, kapan saja, melalui internet. Dengan memanfaatkan teknologi sensor berat kami
mengakumulasikan berat sebuah infus menjadi nilai pembacaan sensor dengan nilai
ketika berat infus 1 kilo maka nilai monitoring infus penus, berat infus 0,5 kg
maka nilai infus setengan dan ketika berat infus kurang dari 0,1 kg maka nilai
persentase infus habis dan harus diganti
Setelah melakukan semua
rangkaian kegiatan kami mendapatkan hasil sempurna dimana sersor, rangkaian
alat, tampilan monitoring dan hasil pengamatan berjalan dengan 100% tidak ada
eror dan kesalahan deteksi. Dan alat kami ini sudah mulai digunakan di Klinik
Asy-syifa dan Rumah Sakit Sakra.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Nerslicious,
12 April 2018, 101+ Tanya Jawab Tentang
Masalah Pemasangan Infus yang Sering
Terjadi, link : https://www.nerslicious.com/101-tanya-jawab-tentang-masalah-pemasangan-infus-yang-sering-terjadi/ Di Akses pada 27 Desember 2019
[2] Risky Candra Swari, Maret 25, 2019, Serba-serbi Infus: Mulai dari Prosedur
Pemasangan Hingga Risiko Efek Sampingnya, link : https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyebab-tangan-di-infus/ , Di Akses pada 27
Desember 2019
[3] Rennamy,
September 10, 2011,
Jenis-Jenis PKM, link : https://sccfkgua.wordpress.com/2011/09/10/10/
, Di Akses pada 27 Desember 2019
[4] Egi
Harsono, 28 Agustus 2019, Pengertian,
Cara Kerja, dan Penerapan pada Internet of Things, link : https://www.kompasiana.com/mudamudi/5d6654b20d823006540bdba3/pengertian-cara-kerja-dan-penerapan-pada-internet-of-things ,Di Akses pada 27 Desember 2019
[5] Saufa
Ghadira, Maret 2018, Makalah Pemberian
Infus Cairan IV Line, link : https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/03/makalah-pemberian-infus-cairan-iv-line.html ,Di Akses pada 27 Desember 2019
[6] Lilik,
24 Mei 2015, Makalah Pemasang Infus, link
: https://id.scribd.com/doc/266394227/Isi-Makalah-Pemasangan-Infus-docx ,Di Akses pada 27 Desember 2019
[7] Idarotussaadah,
28 Maret 2015, Makalah Infus, link : http://idarotussaadah.blogspot.com/2015/03/makalah-infus.html ,Di Akses pada 27 Desember 2019
[8] Devia
dhewanti, 25 November 2015, Makalah Pemasangan
Infus Dan Menghitung Tetesan Infus, link : https://deviadhewanti.blogspot.com/ ,Di Akses pada 27 Desember 2019
[9] Majawati,
Oktober 2018, Layanan Medis Rumah Sakit
Masih Butuh Kontrol Pasien , link : https://www.kompasiana.com/majawati/565a7ba42623bd3f17fd3fd3/layanan-medis-rumah-sakit-masih-butuh-kontrol-pasien?page=all ,Di Akses pada 27 Desember 2019
Rincian
RAB ( Rencana Anggaran Biaya)
Peralatan penunjang |
||||
No. |
Material |
kuantitas |
harga satuan (Rp) |
Jumlah (Rp) |
1 |
Solder kit |
1 |
|
Rp
170,000.00 |
2 |
kawat |
1 roll |
|
Rp
50,000.00 |
3 |
gunting |
2 |
|
Rp
20,000.00 |
4 |
silet / cutter |
2 |
|
Rp
30,000.00 |
5 |
TIMBANGAN DAPUR |
1 |
|
Rp
90,000.00 |
6 |
Bor mini (merk KOVA) |
1 |
|
Rp
220,000.00 |
7 |
isi glue gun |
5 |
|
Rp
50,000.00 |
8 |
glue gun |
1 |
|
Rp
75,000.00 |
9 |
lakban |
5 |
|
Rp
75,000.00 |
10 |
double tape |
5 |
|
Rp
75,000.00 |
11 |
tang |
1 |
|
Rp
30,000.00 |
12 |
palu |
1 |
|
Rp
50,000.00 |
13 |
timah asahi 0,8 mm |
1 |
|
Rp
90,000.00 |
14 |
minyak timah |
1 |
|
Rp
50,000.00 |
15 |
penggaris besi |
1 |
|
Rp
9,000.00 |
16 |
Kabel Ties / Tali Krek
10 cm |
1 pcs |
|
Rp
50,000.00 |
jumlah |
|
Rp
1,134,000.00 |
||
Bahan habis pakai |
||||
No. |
Material |
kuantitas |
harga satuan (Rp) |
Jumlah (Rp) |
1 |
Node MCU ESP8266 |
3 |
|
Rp
195,000.00 |
2 |
Arduino Uno |
3 |
|
Rp
255,000.00 |
3 |
Sensor berat 10 kg |
3 |
|
Rp
180,000.00 |
4 |
Baterai lipo 1200 mah |
3 |
|
Rp
480,000.00 |
5 |
Module charger Baterai
lipo |
3 |
|
Rp
15,000.00 |
6 |
Tiang infus |
1 |
|
Rp
120,000.00 |
7 |
Led |
2 warna |
|
Rp
2,000.00 |
8 |
Kabel listrik kecil 1
x7 serat |
40 meter |
|
Rp
40,000.00 |
9 |
Colokan listrik lubang
5 meter |
3 |
|
Rp
93,000.00 |
10 |
Rocker switch |
3 |
|
Rp
5,000.00 |
11 |
Charger Samsung micro
usb |
3 |
|
Rp
210,000.00 |
12 |
baut dan mur |
30 |
|
Rp
60,000.00 |
13 |
Acrylic hitam 2mm
40x30 cm |
6 |
|
Rp
210,000.00 |
14 |
Monitor Samsung
24" |
1 |
|
Rp
1,970,000.00 |
15 |
Mini PC Z83V |
1 |
|
Rp
1,550,000.00 |
16 |
TOSHIBA 1TB Hard Disk |
1 |
|
Rp
600,000.00 |
Total |
|
Rp
5,985,000.00 |
||
Perjalanan |
||||
No. |
Material |
kuantitas |
harga satuan (Rp) |
Jumlah (Rp) |
1 |
perjalanan pembelian |
6 kali |
Rp 100,000.00 |
Rp 600,000.00 |
kebutuhan alat dan
bahan |
perjalanan |
|||
2 |
pemasangan alat |
3 kali |
Rp 100,000.00 |
Rp 300,000.00 |
perjalanan |
||||
3 |
pengujian alat |
3 kali |
Rp 100,000.00 |
Rp 300,000.00 |
perjalanan |
||||
Total |
Rp
1,200,000.00 |
|||
Lain-lain |
||||
No. |
Material |
kuantitas |
harga satuan (Rp) |
Jumlah (Rp) |
1 |
Pembuatan
Module/pamflet |
50 |
Rp 1,000.00 |
Rp
50,000.00 |
2 |
penjilidan dan cetak
laporan |
|
|
Rp
100,000.00 |
3 |
Sosialisasi |
|
|
Rp
1,000,000.00 |
4 |
Dokumentasi |
2 |
Rp
100,000.00 |
Rp
200,000.00 |
5 |
Kuota Internet |
|
|
Rp
300,000.00 |
6 |
Kertas A4 |
1 rim |
Rp 40,000.00 |
Rp
40,000.00 |
Total |
Rp
1,690,000.00 |
Komentar
Posting Komentar